BPSIP Jambi Hadiri Launching SIAP TANAM 1.0 secara Daring
KOTA JAMBI - Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Jambi Dr. Salwati mengikuti Launching SIAP TANAM 1.0 secara daring, Senin (20/5). Balai Pengujian Standar Instrumen Agroklimat dan Hidrologi Pertanian, Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Sumber Daya Lahan Pertanian telah melakukan Pengembangan Sistem Informasi Adaptif Untuk Perencanaan Tanam (SIAP TANAM) 1.0 meliputi penambahan metode perhitungan neraca kebutuhan air tanaman serta informasi potensi ketersediaan air.
Kepala BBPSI Sumber Daya Lahan Pertanian Dr. Ir. Rahmawati, MM dalam sambutannya menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah untuk mensosialisasikan Sistem Informasi Adaptif Untuk Perencanaan Tanam 1.0 kepada semua stakeholder dari tingkat pusat sampai desa. Selanjutnya untuk menginformasikan waktu tanam yang tepat pada musim kemarau tahun 2024 dan memperoleh umpan balik untuk penyempurnaan aplikasi Sistem Informasi Adaptif untuk Perencanaan Tanam (SIAP TANAM) 1.0.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si., menjelaskan bahwa aplikasi SIAP TANAM dirancang agar petani dan stakeholder memiliki panduan komprehensif untuk penyusunan kalender tanam, yang mencakup perencanaan tanam, kebutuhan air, kebutuhan pupuk, penggunaan varietas unggul, hingga alat dan mesin pertanian (alsintan). Dengan penambahan metode perhitungan neraca kebutuhan air tanaman serta informasi potensi ketersediaan air, diharapkan akurasi informasi yang dihasilkan menjadi lebih baik, lebih update, dan presisi dibandingkan sebelumnya. Fadjry berharap program ini bisa diimplementasikan lebih luas untuk mendukung program-program Kementerian Pertanian.
Sistem Informasi Adaptif untuk Perencanaan Tanam atau Siap Tanam 1.0 dapat diakses secara daring maupun luring (setelah terlebih dahulu diunduh) melalui pranala katam.id. Informasi yang disediakan meliputi rekomendasi waktu, pola, dan luas tanam untuk tanaman pangan seperti padi, jagung, dan kedelai berdasarkan prediksi curah hujan dan ketersediaan air selama fase pertumbuhan. Sistem ini juga menggunakan prediksi curah hujan dari BMKG untuk penentuan awal tanam, serta menyediakan rekomendasi pola dan luas tanam yang dilengkapi dengan analisis neraca air tanaman.
Kepala Balai Pengujian Standar Instrumen Agroklimat dan Hidrologi Pertanian, Rima Purnamayani, S.P., M.Si., menjelaskan bahwa SIAP TANAM 1.0 juga menyediakan informasi mengenai risiko penurunan produktivitas akibat Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI), serta optimasi produksi melalui rekomendasi irigasi suplementer, pupuk, dan varietas.
Acara launching ini dihadiri oleh Kepala BSIP, Komisi IV DPR RI, Sekretaris BSIP, Pejabat Eselon II Kementan, Kepala UK/UPT lingkup BSIP, kementerian/lembaga/stakeholder terkait lainnya.